Friday, March 9, 2018

Indikator Performa Kinerja

KPI as guideline to conquer company goals.


KPI (key performance indikator) umumnya di design dari Top Management, yang menjadi salah satu tools untuk bahan evalusasi dari kinerja yang sudah dilakukan, yang harus dicapai individu untuk melaksanakan jobnya.

Oleh karena itu KPI menjadi metode untuk mengukur sejauh mana keberhasilan atau kegagalan dari apa yang kita lakukan dan menjadi parameter kerja yang dapat digunakan untuk menentukan kita dapat bonus kinerja atau tidak di akhir tahun, serta menjadi tolak ukur yang digunakan untuk mengukur tingkat pencapaian hasil kinerja terhadap sasaran strategi yang telah ditentukan

KPI juga menjadi alat ukur sebelum dan sesudah kegiatan dilakukan. Keberhasilan ditentukan dengan perbandingan hasil ukur tersebut. Ada yang semakin naik yang artinya berhasil, dan juga ada yang semakin turun yang artinya berhasil.

Berikut adalah KPI untuk Dept. Logistic, Dept. Production dan Dept. QC

KPI Logistic
  1. Receiving time
  2. Delivery time
  3. Akurasi stok
  4. Kesesuaian proses LOG vs SOP
  5. Pencapaian laporan QC (tepat waktu)
  6. Reject  produk

KPI Produksi
  1. Lead time produk
  2. Pencapaian terhadap target order produksi (jumlah)
  3. Pencapaian terhadap target order produksi (waktu)
  4. Downtime mesin produksi (lama)
  5. Downtime mesin produksi (jumlah)
  6. Pemakaian bahan baku per produk (yield ratio)
  7. Scrap vs output produk
  8. Reject vs output produk
  9. Kesesuaian proses produksi vs SOP
  10. Meeting bagian Produksi
  11. Temuan audit di Produksi

KPI QC
  1. Reject vs output produk
  2. Scrap vs output produk
  3. Tingkat kepuasan customer
  4. Kesesuaian proses QC vs SOP
  5. Pencapaian laporan QC (tepat waktu)

Thursday, March 8, 2018

Tata Letak Fasilitas


Layout produksi atau tata letak fasilitas produksi merupakan kunci utama bagi produksi untuk mencapai efisiensi kerja industri, dengan tujuan agar aliran proses serta pemindahan bahan yang ada di dalam suatu perusahaan berjalan dengan lancar.

Biaya yang perlu diminimalkan dari layout produksi adalah :
  • biaya untuk kontruksi dan instalasi baik untuk bangunan mesin, maupun fasilitas produksi lainnya. biaya pemindahan bahan,
  • biaya produksi, perbaikan, keamanan,
  • biaya penyimpanan produk setengah jadi dan barang jadi
Tujuan lain adalah untuk meminimumkan biaya dan mengoptimalkan keuntungan, serta mengoptimalkan hubungan antar aktivitas. Layout produksi diatur letaknya menjadi 2 hal, yaitu pengaturan mesin dan pengaturan departemen yang ada dari pabrik.

Selain tujuan meminimalkan biaya, tujuan yang lain yang diperoleh dari layout produksi yang baik adalah :
  • kenaikan jumlah produksi,
  • mengurangi waktu tunggu,
  • mengurangi waktu proses pemindahan bahan,
  • penghematan penggunaan area untuk produksi, gudang, dan pelayanan,
  • pendayagunaan yang lebih besar dari pemakaian mesin, tenaga kerja, dan fasilitas produksi.
  • mengurangi resiko bagi kesehatan dan keselamatan kerja dari operator, memperbaiki moral dan kepuasan kerja,
  • mempermudah aktivitas supervisi,
  • mengurangi kemacetan dan kesimpangsiuran,
  • mengurangi faktor yang bisa merugikan dan mempengaruhi kualitas dari bahan baku ataupun produk jadi.

Material handling sangat berpengaruh sebagai 50% penyebab kecelakaan yang terjadi dalam industri dan merupakan 40% dari 80% seluruh biaya operasional.

Terdapat 4 tipe tata letak dalam desain tata letak, yaitu :

1.  Tata Letak Fasilitas Berdasarkan Aliran Produksi
layout produksi yang memproduksi suatu macam produk atau kelompok produk dalam jumlah besar dan waktu produksi yang lama

2.  Tata Letak Fasilitas Berdasarkan Lokasi Material Tetap
layout produksi berdasarkan proses tetap, material atau komponen produk utama akan tetap pada posisi/lokasinya, sedangkan fasilitas produksi seperti alat, mesin, manusia serta komponenkomponen kecil lainnya akan bergerak menuju lokasi material atau komponen produk utama tersebut.

3.  Tata Letak Fasilitas Berdasarkan Kelompok Produk
layout produksi dengan produk yang tidak identik dikelompok berdasarkan langkah-langkah proses, bentuk, mesin atau peralatan yang dipakai dan sebagainya, sehingga mesin-mesin atau fasilitas produksi nantinya juga akan dikelompokkan dan di tempatkan dalam sebuah manufacturing sel.

4.  Tata Letak Fasilitas Berdasarkan Fungsi atau Macam Proses
layout produksi berdasarkan fungsi dengan pengaturan dan penempatan dari segala mesin serta peralatan produksi yang memiliki tipe atau jenis sama ke dalam satu departemen.

Terdapat 7 prinsip yang perlu dipertimbangkan pada saat merencanakan layout produksi, yaitu :
  1. Prinsip Integrasi (Principle of Integration), 
  2. Prinsip Kedekatan Jarak (Principle of minimum distance), 
  3. Prinsip Pemanfaatan Ruang (Principle of Space Utilisation), 
  4. Prinsip Aliran (Principle of Flow), 
  5. Prinsip Fleksibilitas Maksimum (Principle of Maximum Flexibility), 
  6. Prinsip Keselamatan, Keamanan dan Kepuasan (Principle of Safety, Security and Satisfaction), 
  7. Prinsip Penanganan minimum (Principle of minimum handling), 

Sumber :
http://kwdutami09.blogspot.co.id/2012/09/perancangan-tata-letak-fasilitas.html
https://ilmumanajemenindustri.com/prinsip-perencanaan-tata-letak-fasilitas-pabrik-plant-layout/

Related Posts