Friday, June 5, 2015

Lean Enterprise


Bangun Kualitas, Manufaktur Wajib Kerja Cerdas!

Di tengah kekacauan ekonomi dunia, nilai ekspor Jepang pada Februari 2015 malah tumbuh di atas perkiraan. Data perdagangan barang Departemen Keuangan Jepang menunjukkan, pada Februari 2015, nilai ekspor Negeri Sakura itu tumbuh 2,4 persen lebih tinggi dari Februari tahun lalu.

Bahkan, ekspor Jepang ke Amerika Serikat menanjak 14 persen dibanding tahun lalu. Kebanyakan komoditinya adalah kendaraan bermotor, peralatan listrik, dan mesin-mesin logam. Jepang semakin mantap menjadi salah satu negara industri manufaktur terbesar di dunia.

Jepang berhasil membangun lean production system yang dipadukan dalam sebuah lean enterprise. Bagaimana menentukan pergerakan perusahaan antara demand dan suppy dengan berbagai model varian produk sesuai permintaan, dengan biaya semurah-murahnya, dan proses produksi yang efisien.

Pada industri manufaktur, PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) mengembangkan manajemen sistem menyeluruh yang di rangkum dalam Toyota Production System (TPS).

Inti lean production ini sebenarnya sederhana. Konsep ini fokus memanfaatkan sumber daya yang ada untuk menciptakan value atau nilai tinggi bagi konsumen. Dalam praktiknya, industri wajib menghilangkan pemborosan-pemborosan pada proses produksi sehingga kualitas dan nilai produk menjadi lebih baik.

Pada industri manufaktur, PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) mengembangkan manajemen sistem menyeluruh yang di rangkum dalam Toyota Production System (TPS). Sistem ini memasukkan teknik dan metode penyelesaian masalah, kepemimpinan, operasi produksi, kolaborasi supplier, pengembangan proses produksi, serta pelayanan konsumen.

Sebuah lean production harus terbebas dari 3M, yaitu ‘Muda’ atau hal-hal yang mubazir, ‘Mura’ atau hal-hal yang tidak teratur, dan ‘Muri’ atau hal-hal yang berlebihan.

Ryanair, salah satu maskapai asal Irlandia, berhasil memangkas pengeluaran dengan cara mengurangi beban pesawat selama mengudara. Strategi ini berhasil menghemat pemakaian bahan bakar pesawat.

Walau begitu, maskapai low-cost ini tak pernah berkompromi dengan keselamatan penumpang. Selama 20 tahun lebih terbang mengudara, Ryanair tak pernah mengalami kecelakaan berat.

Tak hanya Ryanair. Bahkan, fashion retail asal Spanyol, Zara, juga menggunakan lean production dan lean logistik. Mereka mengganti koleksi desain dan mengantarkannya ke toko hanya dalam dua minggu.

Untuk menekan biaya, Zara juga mengoperasikan kargo yang disewa seminggu sekali dari Bangladesh. Taktik jitu ini terbukti mampu merebut posisi Gap sebagai retailer pakaian terbesar dunia.

Melihat rentetan fakta di atas, industri-industri manufaktur Indonesia harus bergegas membenahi sistem produksi sehingga biaya dapat ditekan tanpa mengurangi kualitas produk. Dengan begitu, harga yang ditawarkan juga mampu bersaing bahkan sampai ke pasar internasional.

Harapannya, efisiensi pengurangan karyawan pun dapat dihindari. Sebaliknya, perusahaan dapat fokus meningkatan kualitas karyawan dan memaksimalkan proses produksi berdasarkan konsep lean enterprise.


Sumber :
http://edukasi.kompas.com/read/2015/05/29/15214891/Bangun.Kualitas.Manufaktur.Wajib.Kerja.Cerdas.?utm_campaign=related_left&utm_medium=bp&utm_source=news

No comments:

Post a Comment

Related Posts