Monday, January 18, 2021

Objectives and Key Results

Kenali Apa itu OKR yang Membuat Google Semaju Sekarang

Dalam mengukur performa kerja, objectives and key results atau OKR adalah satu cara yang saat ini marak digunakan. Secara umum, sebenarnya terdapat berbagai metode yang bisa digunakan. Salah satu yang lazim digunakan oleh banyak perusahaan adalah KPI atau key performance indicator.

Namun, seiring dengan berkembangnya zaman, ditemukan lagi metode lain yang dapat meningkatkan performa karyawan, juga mengembangkan bisnis perusahaan.

Metode OKR ini mungkin masih asing didengar olehmu. Namun, sebenarnya metode ini sudah digunakan oleh beberapa startup khususnya di bidang teknologi, dan mulai diadopsi oleh beberapa startup lainnya.


Pengertian OKR

Mengutip dari Whatmatters, OKR adalah suatu cara yang dibuat untuk tim dan individu, dengan target yang menantang dan ambisius, namun menggunakan cara yang terukur. OKR juga dapat melihat progres kinerja seseorang dengan cukup fleksibel.

Tujuan dari dijadikannya OKR sebagai metode pengukuran kinerja oleh perusahaan adalah karena OKR memungkinkan perusahaan membuat target yang cukup ambisius, namun dapat terukur segala pelaksanaannya. 

Dalam OKR, terdapat dua unsur, yaitu objective, dan key result. Objective, bisa dibilang sebagai target utama suatu kompetensi yang akan dicapai oleh perusahaan, tim, atau orang tersebut.

Objective adalah sesuatu yang bersifat ambisius, dan cenderung kualitatif. Oleh karena itu, dalam mencapainya, diperlukan tindakan yang terukur dan kuantitatif. Inilah yang kemudian disebut key result.

Setelah objective dari suatu kompetensi ditentukan, pimpinan dan tim haruslah dapat menentukan key result seperti apa yang akan dilakukan untuk mencapai objective tersebut. Hal ini membuat key result haruslah sesuatu yang dapat terukur, dan memiliki rentang waktu tertentu (time bound).

Dalam praktiknya, OKR dipilih karena dapat mengukur kinerja perusahaan, pimpinan, hingga staf di bawahnya.

Idealnya pula, OKR dari tiap tim atau divisi adalah turunan dari OKR pimpinan, dan OKR pimpinan adalah turunan dari OKR perusahaan. Sederhananya, objective tiap divisi/tim adalah key result dari pimpinannya.

Sejarah Awal OKR

Sebenarnya, OKR memiliki sejarah yang cukup panjang. Namun, penerapannya baru mulai banyak digunakan sekitar satu hingga dua dekade terakhir.

Awalnya, metode OKR ini dikembangkan oleh Peter Drucker di tahun 1954. Pada saat itu, metode ini disebut dengan management by objective.

Kemudian, pada tahun 1968, Andy Grove membangun perusahaan teknologi bernama Intel. Pada saat itu, Andy Grove mengadopsi penggunaan MBO dan memodifikasinya menjadi OKR seperti yang kita kenal saat ini.

Namun, pada saat itu penggunaan OKR masih eksklusif di lingkungan Intel saja. Hingga kemudian pada 1974, seorang bernama John Doerr bergabung dengan Intel. Di sana, ia mempelajari mengenai metode OKR ini.

Perjalanan tak berhenti sampai di sini, pada 1999, John Doerr yang pada saat itu bekerja pada sebuah venture capitalist yang secara kebetulan berinvestasi di Google.

John Doerr saat itu bertanggung jawab sebagai konsultan. Kesempatan inilah yang digunakan John Doerr untuk menyampaikan mengenai OKR kepada kedua pendiri Google, Larry Page dan Sergey Brin. Sejak saat itu, OKR pun digunakan oleh Google dan tersebar luas hingga sekarang.

Di Indonesia sendiri, penggunaan OKR masih menjadi barang baru. Beberapa startup-lah yang menjadi pelopor penggunaan metode OKR ini. Gojek merupakan salah satu yang mempopulerkan OKR sebagai metode penilaian kinerja.

Saat ini, sudah mulai banyak startup yang menggunakan OKR, berkaca dari kesuksesan Google hingga Gojek yang dapat berekspansi menjadi sebesar saat ini. 


Contoh OKR

Penggunaan OKR dalam perusahaan dapat berjalan efektif ketika dari unsur pimpinan sudah menerapkan OKR yang jelas pula. Seperti disebutkan sebelumnya, OKR ini bersifat menurun dari unsur pimpinan ke staf.

Selain dapat mengembangkan perusahaan, hal ini juga dapat meningkatkan performa karyawan jauh lebih baik lagi. Dari hal tersebut, berikut adalah contoh OKR yang bisa diterapkan oleh perusahaan:

objective perusahaan: menjadikan perusahaan berskala global

key result:

  •  mendapatkan penjualan sebanyak 100 miliar per tahun
  •  mendapatkan kerjasama dengan 1.000 klien baru dalam setahun
  •  membuka 7 cabang baru di luar negeri dalam setahun
  •  mengurangi kesalahan produksi sebesar 30%

Dari poin-poin key result diatas, dapat diturunkan menjadi objective bagi tiap-tiap divisi yang akan dicapai dengan key result tertentu, seperti:

objective divisi business development: mendapatkan kerjasama dengan 300 klien baru dalam setahun

key result:

  •  menghubungi 100 calon klien tiap minggunya
  •  melakukan pitching dengan calon klien sebanyak 10 dalam tiap minggu

Begitu seterusnya hingga pada level personal. Karena objective yang diberikan bersifat ambisius, maka memungkinkan perkembangan perusahaan hingga personal menjadi jauh lebih baik.


Keuntungan Penggunaan OKR

Selain beberapa kelebihan yang ditunjukan di atas, menurut Workfront, terdapat beberapa hal lain keuntungan dari penggunaan OKR oleh perusahaan, di antaranya adalah:


1. Menyatukan perusahaan 

Karena OKR bersifat menurun dan saling terkait dengan antar divisinya, maka hal ini dapat menyatukan perusahaan. Komunikasi antar divisi semakin terjalin, serta dapat meminimalisir adanya ego dari tiap divisi.


2. Karyawan dapat bekerja lebih jelas dan fokus

Penggunaan OKR juga menguntungkan bagi produktivitas karyawan. Dengan adanya OKR, apa yang harus dikerjakan oleh karyawan akan lebih jelas, dan ini dapat membuat karyawan lebih fokus dalam bekerja. 


3. Transparan

OKR juga menunjukkan keterbukaan terhadap kinerja antar karyawan, bahkan pimpinannya. Dengan begini, maka sesama karyawan akan dapat lebih mudah berkolaborasi untuk hasil yang maksimal.


4. Mempercepat hasil

Dengan adanya transparansi, akan lebih mudah untuk memonitor kinerja. Dengan karyawan yang lebih fokus serta kinerja yang meningkat, maka dapat mempercepat perusahaan mencapai hasil yang diinginkan.


Ketika kamu menggunakan OKR, ada beberapa pertanyaan dasar yang harus anda tanyakan pada diri kamu sendiri:


Where do you need to go?

Kamu harus mengetahui dengan jelas dan sejelas-jelasnya goals yang kamu ingin capai itu seperti apa. Goal yang kamu capai juga harus sangat jelas.


How will you know you’re there?

Kamu harus mengetahui kondisi dimana kamu sudah mencapai goals. Hal ini sangat berguna sekali dalam proses review Key Result.


What will you do to get there?

Tugas apa saja yang akan anda lakukan untuk mencapai tujuan anda.


Kita coba simulasikan:

Where do you need to go?

Meningkatkan Kepuasan Pelanggan


How will you know you’re there?

Meningkatkan NPS dari 70 ke 80


What will you do to get there?

Menambahkan fitur chatting pada aplikasi


KPI

KPI adalah singkatan dari Key Performance Indicator. Bagaimana sih cara kerja KPI ini ? dengan cara menentukan proses/aktifitas yang bisa mendukung sebuah goal. Jika proses yang kita lakukan itu benar, maka goal diharapkan bisa tercapai juga.


Para staff mendapatkan tugas dari para managerial sesuai OKR. Para staff memberikan tugas kepada para staff yang nantinya akan dievaluasi untuk menilai performa kinerja.


Kita coba simulasikan:

Sales

  • Customer Lifetime Value
  • Trial-to-Customer Conversion Rate

Support

  • Tickets per Month
  • Average Reply Time

Marketing

  • Web traffic
  • Visitor-to-Signup Conversion Rate


Kesimpulan:

Sebenarnya kita bisa menggabungkan kedua buah tools ini. Mengapa begitu, dengan menggunakan OKR, kamu akan lebih mudah dan lebih jelas dalam menuju goals kamu. Dan dengan dibantu KPI, kamu dapat mempermudah memantau aktifitas-aktifitas yang dilakukan.

Untuk mencapai tujuan dan performa 100%,  antara penerapan OKR dan KPI harus sejalan, Dan sama-sama saling bekerja sama untuk bisa mencapai tujuan dan performa yang baik.

Itulah mengapa kamu harus menerapkan kedua buah tools tersebut untuk terus meningkatkan performa kinerja. Maka dari itu ayo mencoba untuk untuk menerapkan sistem penilaian Objective & key Result


Bagaimana menyusun OKR dengan tepat?

Metode OKR dapat berjalan efektik jika unsur pimpinan sudah menerapkan OKR dengan jelas. Berikut adalah langkah-langkah untuk menyusun OKR:

  • Menentukan timeline
  • Memilih 3-5 objective
  • Menentukan 2-5 key results per objective dan skala penilaian
  • Tentukan tool yang akan digunakan

Untuk mengukur dan mengetahui ketercapaian OKR, diperlukan sebuah tool untuk memantau dan mengelolanya. Tool yang digunakan beragam, mulai dari spreadsheet hingga aplikasi atau software. Pastikan tool tersebut dapat diakses dengan mudah oleh semua orang.


Menyusun OKR secara bertahap

Seperti yang telah disebutkan di atas, OKR menurun mulai dari perusahaan hingga perorangan. Untuk itu, penyusunan OKR juga harus dilakukan bertahap dengan dimulai dari perusahaan.


Dua pertanyaan utama yang menjadi acuan yaitu:

  • Apa tujuan yang ingin dicapai?
  • Bagaimana cara mencapai tujuan tersebut?
  • Penyusunan OKR sebaiknya melibatkan semua pihak, bukan paksaan dari atasan saja.


Mengevaluasi OKR

OKR harus dievaluasi untuk mengetahui sejauh mana ketercapaiannya. Biasanya, pencapaian yang sukses berada di rentang 60-70%. Hal ini sesuai dengan konsep stretch goals seperti yang telah disebut sebelumnya.


Tujuan OKR adalah..

Agility

Tujuan dengan rentang waktu yang lebih pendek memungkinkan penyesuaian yang lebih cepat dan adaptasi yang lebih baik untuk berubah, meningkatkan inovasi, dan mengurangi risiko.


Mempercepat proses penentuan tujuan

Metode OKR yang lebih simpel membuat proses penentuan tujuan menjadi lebih cepat dan mudah. Hal ini dapat mengurangi waktu dan sumber daya yang dihabiskan dalam menentukan tujuan secara drastis


Komunikasi yang lebih jelas

Transparansi dan kesederhanaan OKR memungkinkan tim untuk memahami tujuan dan prioritas perusahaan serta bagaimana tiap individu dapat berkontribusi dalam mencapainya.


Menyatukan perusahaan dan meningkatkan kerja sama antar tim

OKR bersifat menurun dan saling terkait antar tim. Hal ini dapat menyatukan perusahaan dan meningkatkan kerja sama antar tim yang berbeda. Komunikasi dapat terjalin lebih baik dan meminimalisir adanya ego tiap tim.


Meningkatkan fokus dan disiplin

Tujuan yang lebih singkat dapat meningkatkan fokus perusahaan dan lebih disiplin dalam berusaha dan inisiatif. Tim menerima arahan dengan jelas dan bebas dalam menentukan bagaimana mencapai OKR mereka. Hal ini membuat mereka lebih bertanggung jawab dengan tujuan mereka.


OKR adalah metode yang digunakan untuk mengukur kinerja perusahaan selain KPI. Apa pun metode yang digunakan, salah satu yang penting yang tidak boleh dilupakan oleh bisnis adalah pelanggan. Tanpa hubungan yang baik dengan pelanggan, perusahaan tidak akan bertahan. Pastikan Anda menggunakan software CRM untuk meningkatkan layanan pelanggan dan penjualan Anda.


Sumber :

https://glints.com/id/lowongan/okr-adalah/#.YAZ-vegzbIU

https://www.jagoanhosting.com/blog/pernah-dengar-okr-vs-kpi-ini-dia-penjelasannya/

https://www.qontak.com/blog/apakah-okr-adalah-kpi-apa-bedanya/

No comments:

Post a Comment

Related Posts