7 Tools & 7 New Tools untuk Peningkatan Kualitas Mutu
Di dalam peningkatan produksi maupun jasa perusahaan yang semakin meningkat, akan diperlukan berbagai metode dan alat bantu (tools) yang bisa digunakan untuk mengeliminasi kegagalan / failure sehingga error dapat dihindari dengan tepat, cepat dan cermat.
Peningkatan kualitas produksi dan jasa dapat dilakukan dengan berbagai alat bantu. Salah satunya adalah dengan 7 Tools yang merupakan alat bantu dalam pengolahan data untuk peningkatan kualitas (eksplorasi kuantitatif - statistik), dan 7 New Tools merupakan alat bantu dalam memetakan masalah secara terstruktur, guna membantu kelancaran komunikasi pada tim kerja, dan untuk pengambilan keputusan (eksplorasi kualitatif).
Dengan menggunakan 7 Tools maka problem numerik yang mengacu apda data dapat terselesaikan dengan cepat & mudah. Hal ini karena 7 Tools masih berlandaskan pada statistika yang dipelajari oleh semua kalangan yang tanpa membutuhkan pendidikan yang tinggi untuk dapat mempelajarinya.
Sedangkan dengan 7 New Tools diperlukan untuk memecahkan masalah secara kualitatif di tingkat management. Jadi apabila kita sudah melakukan analisa 7 Tools, maka kita akan memperoleh data-data faktual yang kesemuanya itu membentuk sebuah pola / pattern tertentu yang biasanya digambarkan & diilustrasikan ke dalam bentuk visual / diagram dan bukan berbentuk laporan tulisan yang membosankan & membingungkan.
Apa saja tools-tools tersebut ?
7 Tools
1. Histograms
2. Flow Charts
3. Scatter Diagrams
4. Pareto Charts
5. Cause and Effect Diagrams (Fishbone)
6. Check Sheets
7. Control Charts
7 New Tools
1. Affinity Diagram
2. Diagram Keterkaitan (Interrelationship Diagram)
3. Tree Diagram / Systems Flow Chart
4. Matrix Diagram
5. Matrix Data Analysis
6. Process Decision Program Chart (PDPC)
7. Arrow Diagram or PERT / CPM
Sumber :
http://www.konsultan-indonesia.com/quality-management/71-7-tools-7-new-tools-untuk-peningkatan-kualitas-mutu
https://id.pinterest.com/pin/160511174192630466/
https://s-media-cache-ak0.pinimg.com/originals/3b/73/7c/3b737cabfe3afc7bda4cddc76dc30984.jpg
Engineering yang berfokus pada optimasi process atau systems yang berkonsentrasi pada development, improvement, implementation and evaluation dari integrasi antara systems of people, money, knowledge, information, equipment, energy, materials, analysis and synthesis.
Friday, April 22, 2016
Seven Tools
Tujuh Alat Pengendalian Kualitas
QC Seven Tools atau Tujuh alat Pengendalian Kualitas adalah Alat-alat Statistik yang dipergunakan untuk meningkatkan Kualitas dan untuk mengatasi permasalahan-permasalahan yang muncul dalam proses Manufakturing.
Dengan adanya QC Seven Tools ini, kita dapat mengidentifikasikan masalah dan mempersempitkan ruang lingkup masalah tersebut serta menemukan faktor penyebab terjadinya masalah. Dengan demikian kita dapat dengan mudah mencari tindakan perbaikan dan pencegahan dengan tepat sehingga permasalahan yang sama tidak akan muncul lagi.
Alat-alat Statistik dalam pengendalian kualitas (Quality Control) ini pada dasarnya telah diperkenalkan oleh para ahli pengendalian kualitas dari Amerika Serikat seperti W. Edwards Deming dan Joseph M. Juran saat memberikan pelatihan kepada para Engineer di Jepang dibawah naungan JUSE (Japan Union of Scientists and Engineer) pada tahun 1950-an.
Seorang profesor Engineering di Universitas Tokyo yang bernama Kaoru Ishikawa kemudian mengemukakan bahwa dari alat-alat tersebut, terdapat 7 alat utama yang dapat menyelesaikan hampir 95% permasalahan yang dihadapi oleh Industri-industri Manufakturing. Ketujuh alat tersebut yang terdiri dari Cause and Effect Diagram, Check Sheet, Pareto Diagram, Histogram, Control Chart, Scatter Diagram dan Flowchart ini kemudian dikenal dengan istilah QC Seven Tools atau Tujuh Alat Pengendalian Kualitas. Prof. Kaoru Ishikawa juga dikenal sebagai Bapak “Quality Circles”.
QC Seven Tools (Tujuh Alat Pengendalian Kualitas)
Berikut ini adalah 7 (Tujuh) alat pengendalian Kualitas yang dikemukakan oleh Kaoru Ishikawa beserta penjelasan singkatnya :
1. Cause and Effect Diagram (Diagram Sebab Akibat)
Cause and Effect Diagram atau Diagram Sebab Akibat adalah alat yang digunakan untuk mengidentifikasikan hubungan antara sebab dan akibat agar dapat menemukan akar penyebab masalah. Diagram Sebab Akibat ini juga dikenal dengan Fishbone Chart karena bentuknya seperti Tulang Ikan. Diagram ini pertama diperkenalkan oleh Kaoru Ishikawa sehingga ada juga yang menyebutkannya sebagai Ishikawa Diagram.
2. Check Sheet (Lembar Periksa)
Check Sheet atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan Lembar Periksa adalah alat QC Seven Tools yang paling sederhana dan sering digunakan sebagai alat untuk pengumpulan data.
3. Pareto Diagram
Pareto Diagram atau Diagram Pareto adalah alat statistik yang digunakan untuk menunjukan urutan permasalahan dari yang tertinggi (paling banyak) hingga yang terendah (paling sedikit). Bentuk dari Diagram Pareto adalah Grafik dengan Batang tertinggi berada di sebelah kiri dan semakin rendah ke kanan. Diagram Pareto umumnya digunakan untuk menentukan prioritas dalam penyelesaian masalah.
4. Histogram
Histogram adalah grafik statistik yang berbentuk batang untuk menunjukan frekuensi distribusi atau seberapa seringnya suatu nilai itu terjadi dalam pengambilan data. Manajemen dapat mengambil kesimpulan atau keputusan yang tepat berdasarkan pola distribusi yang ditunjukan oleh Histogram.
5. Control Chart (Peta Kendali)
Control Chart atau Peta Kendali adalah alat QC yang berbentuk grafik garis dan dipergunakan untuk memantau stabilitas suatu proses dari waktu ke waktu. Pada umumnya, Control Chart memiliki batas atas dan garis bawah serta garis tengah untuk nilai tengahnya.
6. Scatter Diagram (Diagram Pencar)
Scatter Diagram atau Diagram Pencar dalam pengendalian kualitas berfungsi untuk mengetahui seberapa kuatnya hubungan antar 2 variabel serta menunjukan jenis hubungan 2 variabel tersebut. Umumnya, Scatter Diagram memiliki 3 pola hubungan yaitu Hubungan Positif, Hubungan Negatif dan Pola yang menunjukan tidak adanya hubungan antar kedua variabel tersebut.
7. Flowchart (Diagram Alir)
Flowchart atau Diagram Alir adalah bagan yang digunakan untuk mengambarkan proses-proses operasional sehingga mudah dipahami dan dilihat berdasarkan urutan langkah dari suatu proses ke proses lainnya. Flowchart sering digunakan sebagai dokumentasi untuk standarisasi proses sehingga menjadi pedoman penting dalam menjalankan operasionalnya.
Catatan : Pada versi-versi tertentu, Flowchart juga sering diganti dengan alat-alat lainnya seperti Stratifikasi (Stratification) dan Run Chart.
Sumber :
http://ilmumanajemenindustri.com/pengertian-qc-seven-tools-tujuh-alat-pengendalian-kualitas/
http://www.nicobudidarmawan.com/2015/04/7-seven-basic-tools-of-quality-overview.html
QC Seven Tools atau Tujuh alat Pengendalian Kualitas adalah Alat-alat Statistik yang dipergunakan untuk meningkatkan Kualitas dan untuk mengatasi permasalahan-permasalahan yang muncul dalam proses Manufakturing.
Dengan adanya QC Seven Tools ini, kita dapat mengidentifikasikan masalah dan mempersempitkan ruang lingkup masalah tersebut serta menemukan faktor penyebab terjadinya masalah. Dengan demikian kita dapat dengan mudah mencari tindakan perbaikan dan pencegahan dengan tepat sehingga permasalahan yang sama tidak akan muncul lagi.
Alat-alat Statistik dalam pengendalian kualitas (Quality Control) ini pada dasarnya telah diperkenalkan oleh para ahli pengendalian kualitas dari Amerika Serikat seperti W. Edwards Deming dan Joseph M. Juran saat memberikan pelatihan kepada para Engineer di Jepang dibawah naungan JUSE (Japan Union of Scientists and Engineer) pada tahun 1950-an.
Seorang profesor Engineering di Universitas Tokyo yang bernama Kaoru Ishikawa kemudian mengemukakan bahwa dari alat-alat tersebut, terdapat 7 alat utama yang dapat menyelesaikan hampir 95% permasalahan yang dihadapi oleh Industri-industri Manufakturing. Ketujuh alat tersebut yang terdiri dari Cause and Effect Diagram, Check Sheet, Pareto Diagram, Histogram, Control Chart, Scatter Diagram dan Flowchart ini kemudian dikenal dengan istilah QC Seven Tools atau Tujuh Alat Pengendalian Kualitas. Prof. Kaoru Ishikawa juga dikenal sebagai Bapak “Quality Circles”.
QC Seven Tools (Tujuh Alat Pengendalian Kualitas)
Berikut ini adalah 7 (Tujuh) alat pengendalian Kualitas yang dikemukakan oleh Kaoru Ishikawa beserta penjelasan singkatnya :
1. Cause and Effect Diagram (Diagram Sebab Akibat)
Cause and Effect Diagram atau Diagram Sebab Akibat adalah alat yang digunakan untuk mengidentifikasikan hubungan antara sebab dan akibat agar dapat menemukan akar penyebab masalah. Diagram Sebab Akibat ini juga dikenal dengan Fishbone Chart karena bentuknya seperti Tulang Ikan. Diagram ini pertama diperkenalkan oleh Kaoru Ishikawa sehingga ada juga yang menyebutkannya sebagai Ishikawa Diagram.
2. Check Sheet (Lembar Periksa)
Check Sheet atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan Lembar Periksa adalah alat QC Seven Tools yang paling sederhana dan sering digunakan sebagai alat untuk pengumpulan data.
3. Pareto Diagram
Pareto Diagram atau Diagram Pareto adalah alat statistik yang digunakan untuk menunjukan urutan permasalahan dari yang tertinggi (paling banyak) hingga yang terendah (paling sedikit). Bentuk dari Diagram Pareto adalah Grafik dengan Batang tertinggi berada di sebelah kiri dan semakin rendah ke kanan. Diagram Pareto umumnya digunakan untuk menentukan prioritas dalam penyelesaian masalah.
4. Histogram
Histogram adalah grafik statistik yang berbentuk batang untuk menunjukan frekuensi distribusi atau seberapa seringnya suatu nilai itu terjadi dalam pengambilan data. Manajemen dapat mengambil kesimpulan atau keputusan yang tepat berdasarkan pola distribusi yang ditunjukan oleh Histogram.
5. Control Chart (Peta Kendali)
Control Chart atau Peta Kendali adalah alat QC yang berbentuk grafik garis dan dipergunakan untuk memantau stabilitas suatu proses dari waktu ke waktu. Pada umumnya, Control Chart memiliki batas atas dan garis bawah serta garis tengah untuk nilai tengahnya.
6. Scatter Diagram (Diagram Pencar)
Scatter Diagram atau Diagram Pencar dalam pengendalian kualitas berfungsi untuk mengetahui seberapa kuatnya hubungan antar 2 variabel serta menunjukan jenis hubungan 2 variabel tersebut. Umumnya, Scatter Diagram memiliki 3 pola hubungan yaitu Hubungan Positif, Hubungan Negatif dan Pola yang menunjukan tidak adanya hubungan antar kedua variabel tersebut.
7. Flowchart (Diagram Alir)
Flowchart atau Diagram Alir adalah bagan yang digunakan untuk mengambarkan proses-proses operasional sehingga mudah dipahami dan dilihat berdasarkan urutan langkah dari suatu proses ke proses lainnya. Flowchart sering digunakan sebagai dokumentasi untuk standarisasi proses sehingga menjadi pedoman penting dalam menjalankan operasionalnya.
Catatan : Pada versi-versi tertentu, Flowchart juga sering diganti dengan alat-alat lainnya seperti Stratifikasi (Stratification) dan Run Chart.
Sumber :
http://ilmumanajemenindustri.com/pengertian-qc-seven-tools-tujuh-alat-pengendalian-kualitas/
http://www.nicobudidarmawan.com/2015/04/7-seven-basic-tools-of-quality-overview.html
Subscribe to:
Posts (Atom)
Related Posts
-
Seringkali kita mendengar istilah SOP (Standard Operating Procedure) dan WI (Work Instruction) didalam sistem manajemen mutu dan kadangkala ...
-
Delapan Langkah Tujuh Alat (DELTA) Gugus kendali mutu dimulai dari komitmen manajemen dan orang-orang yang terlibat dalam kegiatan peru...
-
Tujuh Alat Pengendalian Kualitas QC Seven Tools atau Tujuh alat Pengendalian Kualitas adalah Alat-alat Statistik yang dipergunakan untu...
-
Sebuah study menunjukkan bahwa Proses Bisnis terdapat 90% pemborosan dan hanya 10% yang mempunyai added value . Untuk itu diperlukan perusah...
-
Kunci utama atas keberhasilan suatu Standard Operating Procedure (SOP) dari bahasan kita sebelumnya, setelah direncanakan dan dibuat adala...