Friday, February 23, 2018

Model 5 M


Model 5 M adalah faktor produksi utama yang dibutuhkan oleh suatu organisasi agar dapat beroperasi secara maksimal, yaitu model 5M terdiri dari :
  1. Man (Manusia) : manusia sebagai tenaga kerja.
  2. Materials (Bahan baku) : bahan baku yang diolah menjadi barang jadi.
  3. Method (Metode/Prosedur) : metode / prosedur sebagai panduan proses produksi.
  4. Machines (Mesin) : mesin atau alat penunjang proses produksi.
  5. Money (Uang/Modal) : uang sebagai modal untuk biaya produksi.

Referensi lain, model 5M terdiri dari :
  1. Manpower : people
  2. Materials : material properties
  3. Methods : rules, regulations, laws or standards
  4. Machines : equipment, machinery, computers, tools, instruments, technology
  5. Management : improper management

Sumber :
https://id.wikipedia.org/wiki/5M
https://managementmania.com/en/5-m-method

Menghitung Kebutuhan Tenaga Kerja


Standard Time (ST) / Waktu Standar
Waktu Standar adalah waktu yang diperlukan unutk mengerjakan satu unit produk, yang ditentukan oleh Designer atau R&D.

Contoh Standard Time (ST) :

Proses 1 : 3 menit
Proses 2 : 6 menit
Proses 3 : 8 menit
Proses 4 : 8 menit
Proses 5 : 10 menit


Target
Target adalah output yang diinginkan setiap hari dengan asumsi Produktivitas yang telah ditentukan.

Waktu Kerja adalah
Total waktu yang tersedia dalam 1 hari kerja, biasanya menggunakan satuan Menit.

Contoh : 1 hari kerja adalah 8 jam, jadi waktu kerja adalah 8 x 60 menit = 480 menit.


Jumlah Tenaga kerja 
Jumlah tenaga kerja adalah jumlah orang yang diperlukan untuk menghasilkan Target Output
Jumlah Tenaga Kerja  =  (ST x Output) / Waktu Kerja

Thursday, February 22, 2018

Product Positioning Strategy


Strategi Respon Produksi 

Untuk memenuhi demand konsumen, perusahaan Manufakturing menerapkan beberapa strategi respon produksi. Terdapat 5 Strategi Respon Produksi yaitu :


Make to Stock (MTS)

Strategi Make to Stock adalah strategi produsen dengan melakukan proses produksi hingga menjadi produk barang jadi sebelum menerima order dari konsumen. Barang jadi tersebut siap kirim ke konsumen ketika order diterima.

Dalam MTS yang perlu diantisipasi adalah tingginya persediaan (inventory). Sedangkan kelebihannya adalah dapat dengan cepat merespon demand konsumen.

Contoh :
Aqua
Coca Cola
Semen


Make to Order (MTO)

Strategi Make to Order (MTO) adalah strategi produsen dengan melakukan proses produksi saat menerima order dari konsumen untuk produk tertentu. Konsumen bersedia untuk menunggu produsen untuk menyelesaikan produksinya. Produsen tidak perlu mulai dari proses perancangan atau design karena produk yang diminta oleh konsumen karena produk tersebut sudah pernah diproduksi sebelumnya.

Contoh :
Spare Part Mesin
Kendaraan


Assembly to Order (ATO)

Strategi Assembly to Order (ATO), adalah strategi produsen membuat modul-modul standar atau sub-assembly yang standar sehingga dapat merespon dengan cepat order dari konsumen. Jadi Modul-modul atau Sub-Assembly Standar tersebut telah diproduksi terlebih dahulu sebelum konsumen mengkonfirmasikan order.

Produsen dengan strategi ATO memiliki resiko dalam menyimpan persediaan (inventory) modul-modul standar yang bersangkutan. Untuk itu perlu adanya sistem peramalan yang akurat.

Contoh :
Komputer
Furniture
Industri Otomotif


Engineering to Order (ETO)
Engineering to Order (ETO), adalah strategi produsen untuk memenuhi demand konsumen yang dimulai dari proses perancangan produk sesuai spesifikasi yang diminta oleh konsumen. Proses produksi akan dimulai dari proses perancangan (design) hingga menjadi barang jadi saat ada order dari konsumen. Kelebihan dari strategi ini adalah produsen tidak mempunyai persediaan (inventory).

Contoh :
Gedung,
Jembatan,
Kapal,
Pesawat Terbang,


Sumber :
http://ilmumanajemenindustri.com/strategi-respon-produksi-terhadap-permintaan-konsumen/

Related Posts