Monday, April 29, 2013

Efisiensi Produksi




Suatu perusahaan yang efisien adalah suatu perusahaan yang dalam produksinya menghasilkan barang atau jasa dengan cepat, lancar dan dengan pemborosan yang minimum.  

Efisiensi berhubungan dengan cara yang paling produktif untuk memanfaatkan sumber-sumber daya yang langka.  Dalam hal ini, secara umum dikenal dua jenis efisiensi,  yaitu efisiensi teknik dan efisiensi ekonomi.  

Efisiensi teknik menyangkut jumlah  maksimum output yang dapat dihasikan dengan penggunaan input tertentu, dan dengan teknologi tertentu. Suatu perusahaan mungkin secara teknologi lebih efisien dari yang lain kalau perusahaan tersebut memproduksi tingkat output yang sama dengan satu atau lebih sedikit input fisik. Karena proses produksi yang berbeda tidak semua perusahaan efisien secara teknologi.

Efisiensi ekonomi timbul bila input dimanfaatkan  sedemikian rupa sehingga suatu tingkat output diproduksi  dengan biaya yang lebih rendah dari yang lainnya.  Peningkatan efisiensi terjadi bila output yang ada atau tingkat output dihasilkan dengan biaya yang lebih rendah.

Regresi Linier






Regresi merupakan salah satu metoda dalam analisis statistika yang digunakan untuk menganalisis dan memodelkan secara matematis hubungan diantara dua variabel atau lebih. 

Pada analisis regresi ini dikenal adanya variabel dependen (variabel tak bebas/variabel tergantung/Unknown Variable/Response Variable) dan variabel independen (variabel bebas/ Explanatory Variable/Regressor Variable/Predictor Variabls/).   

Regresi dipakai untuk mengukur besarnya pengaruh perubahan pada variabel dependen yang diakibatkan perubahan pada variabel independen.

PDCA (Plan-Do-Check-Act)



Plan-Do-Check-Act (PDCA)

Salah satu konsep problem solving yang diterapkan di tempat kerja menggunakan konsep P-D-C-A yang diartikan sebagai proses penyelesaian dan pengendalian masalah dengan pola runtun dan sistematis. 

Metode ini dipopulerkan oleh W. Edwards Deming, yang sering dianggap sebagai bapak pengendalian kualitas modern sehingga sering juga disebut dengan siklus Deming.

Plan (Rencanakan)
Meletakkan sasaran dan proses yang dibutuhkan untuk memberikan hasil yang sesuai dengan spesifikasi.

Do (Kerjakan)
Implementasi proses.

Check (Cek)
Memantau dan mengevaluasi proses dan hasil terhadap sasaran dan spesifikasi dan melaporkan hasilnya.

Act (Tindak lanjuti)
Menindaklanjuti hasil untuk membuat perbaikan yang diperlukan. Ini berarti juga meninjau seluruh langkah dan memodifikasi proses untuk memperbaikinya sebelum implementasi berikutnya.

Tanggungjawab manajemen tersebut merupakan Proses Perencanaan (plan), dan organisasi harus memenuhi proses ini terlebih dahulu dalam memulai suatu sistem manajemen mutu, barulah kemudian menetapkan dokumentasi-dokumentasi yang diperlukan untuk kelengkapan proses ini. 

Yang dimaksud manajemen disini adalah manajemen puncak suatu organisasi/ perusahaan seperti Presiden Direktur, Direktur, General Manager, atau fungsi yang mengatur jalannya organisasi secara integral.

Proses berikutnya yang juga merupakan Proses Perencanaan (plan) adalah Pengelolaan Sumber Daya, dimana organisasi menetapkan sumber daya-sumber daya yang diperlukan untuk melaksanakan sistem manajemen mutu dan memenuhi persyaratan pelanggan. 

Sumber daya tersebut berupa : 
-    sumber daya manusia (karyawan);
-    infrastruktur (bangunan);
-    peralatan proses;
-    alat transportasi;
-    komunikasi dan lingkungan kerja.

Pada tahap selanjutnya, organisasi harus melaksanakan (do) perencanaan-perencanaan yang telah ditetapkan dalam proses Realisasi Produk. 

Pada proses ini yang dilakukan organisasi adalah :
menetapkan semua kebutuhan untuk membuat proses;
melakukan kegiatan verifikasi, validasi, monitor, inspeksi;
pengujian yang dibutuhkan untuk kriteria penerimaan produk;
komunikasi dengan pelanggan, kegiatan desain dan  pengembangan, pembelian, kegiatan pengendalian perlengkapan produksi dan pelayanan dan pengendalian alat ukur. 

Proses berikutnya adalah pemeriksaan (check) hasil-hasil yang diperoleh dan penetapan tindakan (act) yang diperlukan untuk perbaikan. 

Pada proses ini :
-    organisasi memonitor dan mengukur kepuasan pelanggan;
-    melakukan audit mutu internal (internal quality audit);
-    memonitor dan mengukur proses-proses dan produk;
-    melakukan pengendalian terhadap ketidaksesuaian (non conformity) yang terjadi;
-    menganalisa semua data yang diperoleh termasuk kecenderungan proses-proses;
-    kemudian melakukan tindakan perbaikan dan pencegahan. 

Siklus PDCA lebih dari sekedar alat, yang merupakan konsep proses perbaikan terus-menerus (CQI) yang tertanam dalam budaya organisasi. Aspek yang paling penting dari PDCA terletak pada tahap "tindakan" setelah penyelesaian proyek ketika siklus dimulai lagi untuk perbaikan lebih lanjut. Siklus PDCA membantu manajer dalam meningkatkan efektifitas.


Versi lain yang merupakan pengembangan PDCA adalah:

PDCA : Plan Do Check Adjust
PDSA : Plan Do Study Act
OPDCA : Observe Plan Do Check Act (dalam Lean Manufacturing)
DMAIC : Define, Measure, Analysis, Improve, Control (dalam Six Sigma)

Related Posts