Fishbone diagram atau Cause-and-Effect Diagram atau Ishikawa Diagram diperkenalkan oleh Dr. Kaoru Ishikawa, seorang ahli pengendalian kualitas dari Jepang, sebagai satu dari tujuh alat kualitas dasar (7 basic quality tools) yang digunakan untuk mengidentifikasi kemungkinan penyebab masalah dan terutama ketika sebuah team cenderung jatuh berpikir pada rutinitas.
Suatu tindakan dan langkah improvement akan lebih mudah dilakukan jika masalah dan akar penyebab masalah sudah ditemukan.
Masalah-masalah klasik di industri manufaktur seperti:
1. Keterlambatan proses produksi
2. Tingkat defect (cacat) produk yang tinggi
3. Mesin produksi yang sering mengalami trouble
4. Output lini produksi yang tidak stabil yang berakibat kacaunya plan produksi
5. Produktivitas yang tidak mencapai target
6. Complain pelanggan yang terus berulang
Setelah kita mengidentifikasi masalah, lalu kita harus mengidentifikasi kemungkinan penyebab masalah. Prosedur atau langkah-langkah pembuatan fishbone diagram di bawah ini.
Kategori 6M yang biasa digunakan dalam industri manufaktur:
1. Machine (mesin atau teknologi),
2. Method (metode atau proses),
3. Material (termasuk raw material, consumption, dan informasi),
4. Man Power (tenaga kerja atau pekerjaan fisik) / Mind Power (pekerjaan pikiran: kaizen, saran, dan sebagainya),
5. Measurement (pengukuran atau inspeksi), dan
6. Milieu / Mother Nature (lingkungan).
Kategori 8P yang biasa digunakan dalam industri jasa:
1. Product (produk/jasa),
2. Price (harga),
3. Place (tempat),
4. Promotion (promosi atau hiburan),
5. People (orang),
6. Process (proses),
7. Physical Evidence (bukti fisik), dan
8. Productivity & Quality (produktivitas dan kualitas).
Kategori 5S yang biasa digunakan dalam industri jasa:
1. Surroundings (lingkungan),
2. Suppliers (pemasok),
3. Systems (sistem),
4. Skills (keterampilan),
5. Safety (keselamatan).
Kaoru Ishikawa juga menyumbangkan pemikiran di bidang manajemen kualitas dengan merubah konsep pemikiran manusia tentang bekerja. Ishikawa mengurai secara rinci prinsip plan-do-check-act W.Edward Deming, sang kreator P-D-C-A menjadi;
Tentukan gol dan target
Tentukan cara/metode mencapai gol
2. Do-D
Terlibat dalam pendidikan dan pelatihan
Implementasi pekerjaan
3. Check-C
Cek akibat dari implementasi
4. Act-A
Mengambil tindakan yang sesuai