Monday, April 29, 2013

PDCA (Plan-Do-Check-Act)



Plan-Do-Check-Act (PDCA)

Salah satu konsep problem solving yang diterapkan di tempat kerja menggunakan konsep P-D-C-A yang diartikan sebagai proses penyelesaian dan pengendalian masalah dengan pola runtun dan sistematis. 

Metode ini dipopulerkan oleh W. Edwards Deming, yang sering dianggap sebagai bapak pengendalian kualitas modern sehingga sering juga disebut dengan siklus Deming.

Plan (Rencanakan)
Meletakkan sasaran dan proses yang dibutuhkan untuk memberikan hasil yang sesuai dengan spesifikasi.

Do (Kerjakan)
Implementasi proses.

Check (Cek)
Memantau dan mengevaluasi proses dan hasil terhadap sasaran dan spesifikasi dan melaporkan hasilnya.

Act (Tindak lanjuti)
Menindaklanjuti hasil untuk membuat perbaikan yang diperlukan. Ini berarti juga meninjau seluruh langkah dan memodifikasi proses untuk memperbaikinya sebelum implementasi berikutnya.

Tanggungjawab manajemen tersebut merupakan Proses Perencanaan (plan), dan organisasi harus memenuhi proses ini terlebih dahulu dalam memulai suatu sistem manajemen mutu, barulah kemudian menetapkan dokumentasi-dokumentasi yang diperlukan untuk kelengkapan proses ini. 

Yang dimaksud manajemen disini adalah manajemen puncak suatu organisasi/ perusahaan seperti Presiden Direktur, Direktur, General Manager, atau fungsi yang mengatur jalannya organisasi secara integral.

Proses berikutnya yang juga merupakan Proses Perencanaan (plan) adalah Pengelolaan Sumber Daya, dimana organisasi menetapkan sumber daya-sumber daya yang diperlukan untuk melaksanakan sistem manajemen mutu dan memenuhi persyaratan pelanggan. 

Sumber daya tersebut berupa : 
-    sumber daya manusia (karyawan);
-    infrastruktur (bangunan);
-    peralatan proses;
-    alat transportasi;
-    komunikasi dan lingkungan kerja.

Pada tahap selanjutnya, organisasi harus melaksanakan (do) perencanaan-perencanaan yang telah ditetapkan dalam proses Realisasi Produk. 

Pada proses ini yang dilakukan organisasi adalah :
menetapkan semua kebutuhan untuk membuat proses;
melakukan kegiatan verifikasi, validasi, monitor, inspeksi;
pengujian yang dibutuhkan untuk kriteria penerimaan produk;
komunikasi dengan pelanggan, kegiatan desain dan  pengembangan, pembelian, kegiatan pengendalian perlengkapan produksi dan pelayanan dan pengendalian alat ukur. 

Proses berikutnya adalah pemeriksaan (check) hasil-hasil yang diperoleh dan penetapan tindakan (act) yang diperlukan untuk perbaikan. 

Pada proses ini :
-    organisasi memonitor dan mengukur kepuasan pelanggan;
-    melakukan audit mutu internal (internal quality audit);
-    memonitor dan mengukur proses-proses dan produk;
-    melakukan pengendalian terhadap ketidaksesuaian (non conformity) yang terjadi;
-    menganalisa semua data yang diperoleh termasuk kecenderungan proses-proses;
-    kemudian melakukan tindakan perbaikan dan pencegahan. 

Siklus PDCA lebih dari sekedar alat, yang merupakan konsep proses perbaikan terus-menerus (CQI) yang tertanam dalam budaya organisasi. Aspek yang paling penting dari PDCA terletak pada tahap "tindakan" setelah penyelesaian proyek ketika siklus dimulai lagi untuk perbaikan lebih lanjut. Siklus PDCA membantu manajer dalam meningkatkan efektifitas.


Versi lain yang merupakan pengembangan PDCA adalah:

PDCA : Plan Do Check Adjust
PDSA : Plan Do Study Act
OPDCA : Observe Plan Do Check Act (dalam Lean Manufacturing)
DMAIC : Define, Measure, Analysis, Improve, Control (dalam Six Sigma)

No comments:

Post a Comment

Related Posts