Engineering yang berfokus pada optimasi process atau systems yang berkonsentrasi pada development, improvement, implementation and evaluation dari integrasi antara systems of people, money, knowledge, information, equipment, energy, materials, analysis and synthesis.
Sunday, May 8, 2016
Reinventing Business Process Based on ERP Database
Prof Iwan Vanany ST MT PhD sebagai gubes (guru besar) dalam bidang ilmu rekayasa proses bisnis serta analisis fungsional dan asimilasi data, dalam orasi ilmiahnya mengangkat tema Business Process Re-engineering : Komponen, Faktor Kritis dan Lingkup Implementasinya.
"Business Process Re-Engineering: Komponen, Faktor Kritis, dan Lingkup Implementasinya"
Prof Iwan Vanany ST MT PhD dari Jurusan Teknik Industri menyatakan bahwa proses bisnis adalah urat nadi dari bisnis itu sendiri. Peningkatan bisnis perusahaan sangat dipengaruhi oleh seberapa besar kemampuan perusahaan merampingkan proses bisnis itu sendiri agar lebih efisien dan efektif atau membuat proses bisnis baru guna memberi nilai lebih dari produk dan jasanya.
Oleh karena itu, rekayasa proses bisnis (Business process re-engineering) adalah salah satu topik keilmuan dari disiplin ilmu Teknik Industri yang berupaya mengelola proses bisnis dari "input" hingga menjadi produk atau jasa yang memiliki nilai lebih secara efisien dan efektif.
Menurut Iwan, aplikasi atau implementasi rekayasa proses bisnis telah berhasil dilakukan di beberapa sektor seperti manufaktur, kesehatan, telekomunikasi dan perbankan. Ia meyakini, rekayasa proses bisnis mampu meningkatkan keunggulan operasi dan pelayanan pelanggan.
Lanjut Iwan, ia pun mengambil perusahaan besar seperti Walmart, Hewlett Packard (HP) dan Ford sebagai contoh. Walmart misalnya, perusahaan retail terkemuka di Amerika Serikat itu berhasil mereduksi waktu re-stocking barang jualannya dari waktu enam minggu menjadi 36 jam. '
'Begitu pula HP, sebagai perusahaan komputer, mereka berhasil mereduksi waktu perakitan komputernya menjadi empat menit setiap unitnya,'' terang dosen kelahiran Singaraja tersebut.
Kendati demikian, menurutnya upaya rekayasa proses bisnis dapat berjalan dengan baik bila berpihak pada kerangka kerja yang komprehensif dan sesuai dengan kondisi lingkungan bisnisnya. Kerangka kerja adalah sebuah panduan berisikan komponen penting pendukung dan pendorong untuk upaya merekayasa proses bisnis.
Sumber :
https://www.its.ac.id/berita/14221/en
http://kelanakota.suarasurabaya.net/news/2014/142557-Guru-Besar-ITS-Terapkan-Matematika-untuk-Kendalikan-Banjir
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Related Posts
-
Delapan Langkah Tujuh Alat (DELTA) Gugus kendali mutu dimulai dari komitmen manajemen dan orang-orang yang terlibat dalam kegiatan peru...
-
Kunci utama atas keberhasilan suatu Standard Operating Procedure (SOP) dari bahasan kita sebelumnya, setelah direncanakan dan dibuat adala...
-
Fungsi-Fungsi Operasional dalam MSDM Fungsi operasional dalam manajemen sumber daya manusia merupakan dasar pelaksanaan MSDM yang efekt...
-
Seringkali kita mendengar istilah SOP (Standard Operating Procedure) dan WI (Work Instruction) didalam sistem manajemen mutu dan kadangkala ...
-
Tujuh Alat Pengendalian Kualitas QC Seven Tools atau Tujuh alat Pengendalian Kualitas adalah Alat-alat Statistik yang dipergunakan untu...
No comments:
Post a Comment