Sunday, May 23, 2021

Siklus 5 Fase DMAIC

Konsep Six Sigma sendiri mengikuti siklus 5 fase DMAIC. Apa itu DMAIC? DMAIC merupakan fase Define, Measure, Analyze, Improve, dan Control. Berikut adalah penjelasan kelimanya beserta rumus dan contoh kasusnya.


Define

Seperti namanya, define merupakan tahap mendefinisi. Tahap ini bertujuan untuk menentukan objek masalah, mengidentifikasi critical to quality, serta mendefinisikan proses kunci. 

Sebagai contoh, didapatkan data bahwa rata-rata jumlah produk cacat pada Bulan Januari 2019 adalah 6%. Data ini didapatkan dari rumus jumlah defect (cacat) per jumlah produk yang dihasilkan (output).

%Defect = Jumlah Defect / Output

Kategori cacat sendiri disesuaikan dengan kriteria yang ditetapkan perusahaan berdasarkan perspektif pelanggan.


Measure

Measure artinya tahap pengukuran. Tahap kedua dari Six Sigma ini dilakukan untuk menganalisa kondisi yang terjadi serta pengukuran performa kinerja sebelum melakukan perbaikan. Pada tahap ini menggunakan acuan Critical to Process (CTP) yang sudah didefinisikan pada tahap define serta menghitung DPO (Defect Per Opportunities), DPMO (Defect Per Million Opportunities) dan Sigma Level.

DPMO = DPO x 1.000.000 = (D/(U x O)) x 1.000.000

dimana, D = Jumlah Defect (produk cacat), U = Jumlah Unit yang Diproduksi, dan O = Opportunities of defect per unit atau jumlah kesempatan yang mengakibatkan produk cacat.

Contohnya adalah dalam sebuah proses produksi, terdapat 4 langkah proses yang dianggap paling berpeluang terjadi kegagalan atau cacat. Jumlah input yang dimasukkan dalam proses adalah 500 unit dengan 5 produk cacat. Maka DPMO produksinya adalah sebagai berikut.

DPMO = (5/(500x4)) x 1.000.000 = (0,0025) x 1.000.000 = 2.500 DPMO

Sedangkan untuk sigma levelnya dihitung menggunakan rumus excel dengan konversi DPMO sebagai berikut.

DPMO = NORMSINV((1.000.000-DPMO)/1.000.000) + 1,5


Analyze

Merupakan tahap untuk mengukur dan menganalisa penyebab timbulnya masalah atau cacat. Alat yang digunakan untuk metode Six Sigma tahap Analyze kini adalah check sheet, diagram sebab-akibat, histogram, diagram pareto, run chart, control chart, dan scatter diagram. Hasil dari tahap ini berupa informasi mengenai penyebab cacat produk.


Improve

Setelah mengetahui penyebab terjadinya cacat produk, maka tahap selanjutnya adalah dengan menentukan usulan perbaikan. Pada tahap ini bisa dilakukan usulan perbaikan dengan melakukan pelatihan atau brainstorming bersama manajer, supervisor, dan pemimpin tim. Melalui kolaborasi ini, diharapkan bisa memberi usulan perbaikan yang tepat untuk perusahaan.


Control

Tahap terakhir dalam Six Sigma adalah upaya pengawasan. Tahap ini berupa pengawasan kinerja, khususnya setelah dilakukan perbaikan agar tidak terjadi rejection atau penolakan barang karena kecacatan produksi. Pada tahap ini juga dibuat laporan kualitas yang disebarluaskan ke setiap unit perusahaan agar setiap pihak yang berkepentingan bisa menindaklanjuti hasil yang dicapai.


Sumber :

https://ukirama.com/en/blogs/pengertian-tujuan-manfaat-dan-contoh-konsep-metode-six-sigma-dalam-produksi

No comments:

Post a Comment

Related Posts